U3DGDAQbHz1BfkaNiXhOCW0356K5hbADnV3jwXwA

Menanam Pohon Di Hamparan Black Lava Kintamani


Menanam Pohon Di Black Lava Kintamani
Menanam Pohon Di Hamparan Black Lava Kintamani
Sebelum lanjut pada pada topik menanam pohon di hamparan black lava, saya tuliskan terlebih dahulu gambaran black lava berdasarkan Peta Geologi Kaldera Batur Tahun 1992, bagian-bagian leleran lava dari tahun 1849 sampai dengan 1974, antara lain: 
  1. BPj : Endapan Jatuhan Piroklastika Batur
  2. L1974 : Leleran Lava 1974
  3. L1968 : Leleran Lava 1968
  4. L1963 : Leleran Lava 1963
  5. L1926 : Leleran Lava 1926
  6. L1905 : Leleran Lava 1905
  7. L1904 : Leleran Lava 1904
  8. L1888 : Leleran Lava 1888
  9. L1849 : Leleran Lava 1849
  10. SWm  : Maar Sampeanwani
  11. L1921 : Leleran Lava 1921
  12. Aks : Kerucut Inder Gunung Anti
  13. Bri : Ignimbrit Batur
  14. Ls : Lava Songan
Kegiatan konservasi dengan cara menanam pohon di Blak Lava Kintamani adalah dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia sebagaimana Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon telah menetapkan setiap tanggal 28 Nopember diperingati sebagi Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai bulan Menanam Nasional. Dengan ditetapkannya hari menanam pohon, semoga dapat pula menanamkan kesadaran bagi kita semua untuk tetap semangat dalam melakukan aksi menanam pohon, seperti kegiatan penanaman pohon di Black Lava.

"Ayo lindungi oksigen dan air kita dengan gerakan tanam satu pohon. Satu pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari yang cukup memenuhi kebutuhan oksigen dua orang per hari. Menebang satu pohon berarti membunuh dua orang. Menanam satu pohon berarti anda telah menyelamatkan dua nyawa. Ayo tanam satu pohon di rumah anda untuk menyelamatkan dua nyawa".


Partisipasi dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Menanam Nasional pada bulan Desember 2017 tepatnya tanggal 10 Desember 2017, Balai KSDA Bali bersama dengan Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL) dan Asian Green Forest Network Japan (AGFN) menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon di kawasan konservasi TWA Gunung Batur Bukit Payang, Balai KSDA Bali dengan tema "Bali Reforestation Festival 2017". Kegiatan Bali Reforestation Festival 2017 ini melibatkan Balai KSDA Bali, Dinas Kehutanan Bali, KBRI Tokyo, Konsulat Jenderal Jepang di Bali, Perhimpunan Masyarakat Jepang yang tinggal di Bali (Bali Morinokai), wisatawan Jepang, beberapa klub otomotif, Offroader, Mapala, Mahasiswa, pelajar dengan jumlah peserta sekitar 300-an orang. Target penanaman pada hari ini sebanyak 5000 pohon jenis Ampupu (Eucalyptus sp.).

Kegiatan Bali Reforestation Festival 2017 ini merupakan agenda rutin tahunan dari Yayasan Bali Hijau Lestari. Kegiatan penanaman ini merupakan tahun ke-11 dengan total penanaman yang sudah dilaksanakan sebanyak 50-an ribu pohon dengan tingkat keberhasilan sekitar 70%.

Adapun lokasi pananaman di kawasan-kawasan yang diperkirakan pohon masih bisa tumbuh mengingat tegakan kawasan TWA Gunung Batur Bukit Payang ini sebagian besar berupa hamparan bekas lelehan lava erupsi Gunung Api Batur yang lebih dikenal dengan sebutan black lava sebagai hasil dari letusan Gunungapi Batur.

Teknik penanaman dengan teknis cemplongan, dimana disiapkan lobang tanam yang diisi top soil baru dilakukan penanaman. Untuk polybag menggunakan bahan kertas atau bio pot yang mudah terurai. Sebelum memulai kegiatan penanaman pohon, para peserta yang akan menanam pohon diberikan penyuluhan tentang cara menanam pohon yang benar di kawasan black lava.

Kawasan black lava yang terdiri dari hasil beberapa kali letusan Gunungapi Batur memang terlihat indah dengan dukungan pemandangan Gunung Batur, Gunung Abang dan Gunung Agung yang mengalami erupsi pada pagi harinya terlihat jelas dari dari black lava. Sesaat kutertegun dalam doa menyaksikan keagungan dan kebesaran Tuhan dari black lava melihat Gunung Agung Meletus dan abunya telah sampai ke black lava terbawa oleh angin, terpanggil doa buat keluargaku di Karangasem, semoga semuanya baik baik saja, dalam lindunganNya.

Wisatawan Jepang yang terlibatdalam aksi penanaman pohon ini sudah menyadari bahwa Gunung Agung Bali saat ini sedang erupsi. Namun berkunjung ke Bali masih aman asal mematuhi arahan dari pemerintah dengan tidak memasuki zona bahaya.

Proses pelapukan bebatuan yang ada di black lava dari hasil letusan yang terdahulu terlihat secara fisik sudah mulai mengalami pelapukan melalui proses tumbuhnya lumut di bebatuan dan berproses secara alami untuk menjadi tanah dan tentu hal ini membuatuhkan waktu secara alami.

Panas terik matahari terasa menyengat hingga kulit terasa perih karena saya tidak memakai pelindung yang cukup, memakai baju kaos lengan pendek dan topi lama hasil perjuangan di Suka Bumi. Rasa panas tak terasa lagi tatkala melakukan aksi menanam pohon pada bulan menanam nasional. Satu hal penting telah dimaknai hari ini, satu pohon selamatkan dua nyawa. Dalam doa dan kasih sayang, bibit pohon ampupu yang masih mungil ini ada di tanganku, ditambah satu plastik air lalu kugali tempat menanam yang telah ditandai dengan tangan ini yang tanpa slop tangan, biarlah semua larut bersama alam tanpa lapisan plastik yang melindungi. Semoga tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di atas hamparan hasil letusan Gunungapi Batur dalam sentuhan tangan dan kasih sayang. Kutanam pohon mungil ini, mohon ijin pada ibu pertiwi. Semua hanya Tuhan yang mengetahui. Cerita hanyalah sebuah cerita, begitulah catatanku hari ini kutuliskan dalam sebuah blog "Menulis Catatan".

Kegiatan dilanjutkan berkeliling lokasi untuk mengabadikan moment bulan menanam nasional ini. Kuberjalan di atas bebatuan, ada yang masih tampak kuat dan apapula yang sudah rapuh. Dengan extra hati hati menelusuri bebatuan black lava. Kusaksikan kebahagian mereka yang melakukan aksi menanam pohon, ada anak-anak, remaja, dewasa, bahkan kakek dan nenek wisatawan asal Jepang juga kusaksikan antusias mereka yang lagi menanam pohon. Tak lupa kuambil gambar dengan kamera ponselku. Tak terasa waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 11.30 Wita, saya permisi untuk lanjut kegiatan berikutnya menuju ke Panggung Seni dan Budaya di Toya Bungkah untuk menyaksikan acara soft launching panggung seni dan budaya serta Kintamani Bike Fark dibarengi dengan penyerahan hadiah terhadap para pemenang dalam kegiatan Batur Enduro Challenge.
I Gusti Bagus Sudiantara
Dari blogger menjangkau dunia. Selamat datang di blog menulis catatan konservasi, budaya Bali, blogger, dll. Salam lestari dan salam konservasi.

Related Posts

Posting Komentar