U3DGDAQbHz1BfkaNiXhOCW0356K5hbADnV3jwXwA

Global Batur Geopark, Kintamani Bali

Gunung Batur
Gunung Batur, Kintamani, Bali

Ribuan tahun yang lalu tempat ini merupakan gunungapi berbentuk kerucut dan beberapa kali beberapa kali telah mengalami letusan dan membentuk daerah yang sangat indah. Aktivitas kegunungapian ini telah menjadi berkah bagi masyarakat sekitarnya, alam yang indah, subur, air melimpah dan inilah kawasan Batur Global Geopark.

Dengan kekayaan alam terbentang luas di Gunung Batur. Gunung Batur adalah gunung tertinggi kedua di Bali setelah Gunung Agung. Gunung Batur terletak di Kintamani Bangli Bali. 

Gunung Batur adalah satu dari 127 gunungapi dan merupakan salah satu dari 19 kaldera di Indonesia yang terindah di dunia. Keindahan kawasan taman bumi atau geopark yang ada di Gunung Batur ditandai dengan adanya kaldera dan merupakan satu modal penting warisan geologi yang merupakan bentang alam yang diakui sebagai geopark dunia.

Danau berbentuk bulan sabit kebiruan memantulkan aura kedamaian Danau Datur. Dengan dibentengi lengkungan tebing yang terjal dari gunungapi purba menyempurnakan kecantikan alam kaldera batur menjadi terindah di dunia. 

Kaldera Batur adalah jendela dunia yang menampilkan bentuk kaldera ganda atau kaldera dalam kaldera dan kata kaldera sendiri artinya adalah wajan yang berasal dari bahasa Spanyol.

Pada awalnya Gunung Batur tua atau purba adalah mempunyai ketinggian lebih dari 3000 m dpl. Gunungapi Batur purba ini meletus sekitar 29300 tahun yang lalu dan menghancurkan separuh gunung bagian atas. Terjadinya letusan dahsyat ini kemudian diikuti oleh amblasnya dasar Gunung Batur berukuran 13,8 x 10 km2 melingkar dengan diameter 7,5 km dan membentuk dinding terjal sedalam kira 400 m terjadilah kaldera pertama.

Letusan kedua terjadi pada 20150 tahun yang lalu dari kawasan pusat kaldera dan danau yang sekarang ini ada dan memicu kembali amblasnya dasar Gunung Batur yang membentuk kaldera melingkar di dalam kaldera pertama. Dan kemudian disebut kaldera kedua, membentuk tofografi dinding terjal sedalam rata-rata 200 m. 

Bagian daerah terendah Gunungapi Batur kemudian menjadi danau disebabkan proses akumulasi air hujan. Ketinggian puncak Gunung Batur sekarang ini adalah 1717 m dpl atau 686 m dari permukaan air Danau Batur.

Sejarah Letusan Gunungapi Batur telah tercatat sekarang ini sebanyak 25 kali letusan terhitung sejak tahun 1800 an dan letusan terakhir tahun 2004. Dengan jenis letusan umumnya stromboli yang menghasilkan aliran lava bersifat basal dan andesit basaltik.

Aktivitas Gunungapi Batur dalam masa sejarahnya ditandai dengan 2 letusan dahsyat yang fenomenal. Terjadi pada tahun 1926 dan tahun 1963. Dimana pada tahun 1926 Gunungapi Batur menyebabkan pindahnya penduduk Batur dari kaki Gunungapi Batur  ke tempat baru di Karang Anyar yang saat ini disebut Desa Batur. Sedangkan pada tahun 1963 Gunungapi Batur terjadi letusan dan lava yang dimuntahkan sebanyak ± 35 juta m3 dan menutupi ± 5,8 juta m2.

Pada umumnya penampilan aliran lava Gunungapi Batur adalah bertipe bongkah dengan ciri permukaan sangat tidak teratur dan memperlihatkan retakan, pecahan atau bongkahan pada bagian permukaannya yang diakibatkan pendinginan lebih awal. Sedangkan bagian dalam atau intinya masih bersifat blastis dan terus bergerak. Peregerakan cairan bagian dalam ini kemudian membentuk terowongan atau goa lava. 

Apabila lava pada bagian plastis ini terus bergerak kemudian gerakannya mendorong bagian lava yang sudah membeku mencuat keatas sehingga terbentuklah lava tumuli dan lava bongkah. Pada saat ini hanya Gunung Batur yang memiliki goa lava atau lava cup.

Keseluruhan panorama kawasan taman bumi yang tersusun sebagian besarnya oleh kawasan kaldera menjadi salah satu modal penting warisan geologi dari segi bentang alam kawasan yang kemudian diakui sebagai geopark dunia. 

Indonesia memiliki keragaman fenomena geologi yang khas, unik dan bernilai antara lain gunungapi dan kaldera. Global Geopark Batur mendukung program konservasi, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Batur Global Geopark adalah geopark pertama di Indonesia yang ditetapkan oleh Global Geopark Network (GGN)-UNESCO pada tanggal 20 September 2012 di Portugal. Memberikan kesempatan pengembangan pariwisata berbasis potensi alam dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sejak akhir tahun 2012 daerah ini punya alasan kuat untuk menjadi pavorit wisatawan. Sidang Komite Global Geopark Nertwork (GGN) pada 19 s/d 21 September di Portugal, kawasan Kaldera Batur ditetapkan oleh UNESCO sebagai anggota GGN dengan tujuan meningkatkan konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Kaldera Batur merupakan tempat yang diberkahi, bentang alam yang indah, abu vulkanik yang subur di lereng-lereng gunung dimanfaatkan oleh petani dengan menanam berbagai tanaman hias maupun tanaman holtikultura seperti jeruk, kopi, bawang, tomat dan yang lainnya dan usaha ini dapat menyokong pengadaan pangan untuk daerah di sekitar Gunung Batur maupun daerah lain di Bali.

Apabila ingin menuju desa-desa di sekitar Danau Batur dapat ditempuh dengan jalan darat dan air seperti di desa Terunyan. Melimpahnya air dan suburnya tanah di kaldera merupakan berkah bagi masyarakat. 

Danau Batur dikelilingi oleh beberapa desa, dan desa-desa yang mengelilingi Batur disebut Wingkang Randu antara lain desa Songan, desa Batur, desa Kedisan, desa Buahan dan desa Terunyan. Masyarakat Terunyan yang dikenal sebagai masyarakat Bali Aga atau Bali asli, mendiami tepian sisi timur danau ini sejak jaman pra sejarah dengan ditemukannya situs megalitik. 

Masyarakat di sekitar Gunungapi Batur memiliki keunikan budaya dalam hal penguburan mayat seperti di desa Terunyan dan desa Sukawana.

Gunungapi Batur merupakan suatu tempat tujuan yang populer di pulau Bali dan mempengaruhi pesatnya perkembangan pariwisata Bali. Keberadaan kaldera, kawah dan danau yang letaknya saling berdampingan merupakan pesona pemandangan yang sangat menarik dan sempurna. Disekeliling Gunungapi Batur adalah lahan pertanian yang cukup subur dengan sumber airnya dari danau. Daerah ini banyak menghasilkan sayuran dan perikanan jenis air tawar. Berdasarkan catatan demografi penduduk yang bermukim di kawasan Gunungapi Batur berprofesi sebagai pedagang, petani, buruh, perikanan air tawar, pelayanan wisatawan termasuk perhotelan dan restaurant.

Lokasi sekitar kawasan Kaldera Batur sarat dengan kegiatan keagamaan dan budaya. Pura sebagai tempat sembahyang menjadi salah satu bagian dari destinasi wisata yang tentunya sangat menarik.

Terbaru Lebih lama
I Gusti Bagus Sudiantara
Dari blogger menjangkau dunia. Selamat datang di blog menulis catatan konservasi, budaya Bali, blogger, dll. Salam lestari dan salam konservasi.

Related Posts

Posting Komentar