U3DGDAQbHz1BfkaNiXhOCW0356K5hbADnV3jwXwA

Partisipasi Kegiatan Konservasi Melalui Pelepasan Tukik di Pantai Watu Klotok

Pada hari Jumat, 13 Agustus 2021 masyarakat Klungkung berpartisipasi dalam kegiatan konservasi dengan mengusung tema "Melalui Pelepasan Tukik, Masyarakat Klungkung Berpartisipasi Terhadap Pelestarian Penyu" dimana pusat kegiatan dilaksanakan di Pantai Watu Klotok (Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok). Kegiatan konservasi menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk melestarikan keberadaan penyu yang sudah langka dimana semua jenis penyu dilindungi UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sebelumnya, kegiatan serupa yaitu Pelepasan Tukik Jenis Lekang di Pantai Saba juga sudah sering dilakukan oleh Kelompok Pelestari Penyu Saba Asri, Gianyar.

Hadir dalam kegiatan pelepasan tukik yaitu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Bupati Klungkung, Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL)Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Polair,  instansi terkait lainnya.  Selanjutnya pelepasan tukik jenis Lekang (Lepidochelys olivacea) sebanyak 600 ekor dilakukan di Pantai Watu Klotok, tepatnya di depan area Pura Watu Klotok, desa Tojan, kabupaten Klungkung. Total pelepasan tukik pada bulan Agustus sebanyak 750 tukik, dimana sebelumnya pada tanggal 8 Agustus 2021 juga telah dilakukan pelepasan tukik.sebanyak 150 ekor.

Terkait dengan pelepassan tukik, petugas Resort Konservasi Sumber Daya Alam Klungkung telah membuatkan Berita Acara Pelepasan. Informasi jumlah tukik di Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok sampai saat ini ada sebanyak 500 tukik. Demikian kegiatan pelepasan tukik dirangkaikan dengan Hari Konservasi Alam Nasional dan sekaligus  memeperingati HUT kemerdekaan RI ke-76. Mengingat kegiatan pada masa pandemi maka pelepasan tukik dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tukik Jenis Lekang (Lepidocelys olivacea)

Sementara itu sehubungan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), tema peringatan HKAN 2021 adalah Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara artinya memupuk kecintaan pada alam dan budaya nusantara. Tema ini mempunyai makna menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap alam dan budaya nusantara. Budaya Indonesia yang menyatu dengan alam sebagai hasil dari warisan pendahulu bangsa sudah sangat terkenal.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Hari Konservasi Alam Nasional menyatakan bahwa pada tanggal 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Konservasi Alam Nasional. Dalam setiap tahunnya peringatan HKAN telah mewarnai aktivitas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali untuk tetap mengkampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satunya peringatan HKAN terdahulu sebelum pandemi adalah kegiatan Buyan Jungle Run di TWA Danau Buyan - Tamblingan, ada juga kegiatan lomba lintas alam di Taman Wisata Alam Penelokan dan lomba lintas alam di Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang. 

Salam konservasi...!

I Gusti Bagus Sudiantara
Dari blogger menjangkau dunia. Selamat datang di blog menulis catatan konservasi, budaya Bali, blogger, dll. Salam lestari dan salam konservasi.

Related Posts

Posting Komentar